KIM Sitinaja : Mannanti
Sekelompok warga desa Era Baru sedang asyik membersihkan
hasil panen lada /mericanya yang sudah dilakukan peremdaman selama kurang lebih
10 hari di sungai Balang gulung kelurahan Mannanti Kecamatan Tellulimpoe
Kabupaten Sinjai, (16/12).
Petani penghasil lada di Kecamatan Tellulimpoe salah satunya
desa Era Baru yang dikenal penghasil lada yang terbesar selain desa Tellulimpoe
diantara 10 desa 1 kelurahan Se-Kecamatan Tellulimpoe. Dan satu-satunya pendapatan
utamanya warga yang diandalkan adalah hasil lada. Namun yang dikeluhkan warga
masyarakat Tellulimpoe turunnya harga lada di pasaran dibanding sebelumnya.
Ida ( 36 th) salah seorang warga diantara Sekelompok warga
desa Era Baru yang sempat dikonfirmasi pewarta Kim Sitinaja yang secara
kebetulan hendak bertolak ke desa Tellulimpoe saat itu. Ia mengeluhkan turunnya harga lada dibanding sebelumnya"Dulu
di zaman SBY harga lada di pasar sampai 100-an ribu rupiah per-kilo gram setelah turun, harga lada juga menurun sampai
saat ini harga di pasar berkisaran 30-an ribu rupiah per - kilo gram kasian
nasib petani"Kata Ida dengan nada polos.
Ditambahkan Anto (40th) yang sedang kerja sambil cerita
mengatakan"Dulu pernah harga naik sampai 150 ribu rupiah per-kilo gram
dibandingkan sekarang harga hanya 30 ribu rupiah per-kilo gram"dan dirinya
selaku petani lada berharap agar harga bisa naik seperti dulu"Ujarnya.
(UYA)
0 Comments